Ganjaran Melanggar Undang-Undang
Seekor Merpati hinggap diatas gedung bertingkat empat yang
terletak di pinggir jalan. Sementara anda juga berdiri diatap gedung
tersebut.Merpati itu berusaha terbang ke seberang jalan dan hinggap diatas
gedung yang ada disitu,Dalam sekejap,Merpati itu mengepakkan sayapnya dan
terbang.Anda ingin menyusulnya dan terbang sepertinya.Hanya saja keinginan anda
ini berbenturan dengan masalah besar; Andatak punya sarana untuk terbang serta
kemampuan melawan gravitasi bumi. Hukum alam menghalangi Anda dari niat
tersebut. Pabila Anda tidak mempedulikan hukum alam, bahkan berusaha melwannya,
niscaya Anda akan terlempar dari gedung tersebut ke gedung yang lain (sebelum
Anda mencapainya ).
Lebih dari itu , kekuatan gravitasi bum,i akan menarik Anda dengan kuat dan keras serta menunjukkan kepada Anda ganjaran pelanggaran yang Anda lakukan. Anda akan di-hempaskan ke atas tanah dengan kepala pecah dan isinyan berhemburan keluar. Hidup Anda berakhir dan hukum alam mengatakan, “Inilah ganjaran pendosa dan pelanggar hukum-hukum alam.”
Anak-anak kecil
ingin melakukan gerakan dan aktivitas berdasarkan fitrahnya; senang memegang
atau menyentuh segala sesuatu dan berbuat sesuai dengan ke inginannya. Namun ia
segera menyadari bahwa dirinya tidak bebas mutlak. Ia amat mencintai air susu
ibunya yang merupakan sumber makanannya. Namaun sewaktu ibunya meninggalkannya
di tengah-tengah proses menyusui demi melakukan pekerjaan tertentu, si anak tau
bahwa susu ibu tak selalu berada di bawah kekuasaannya. Dalam hal ini, Ia harus
berteriak dan menangis ( demi mendapatkannya kembali ) sehinggasang ibu merasa
iba dan kembali menyusuinya.
Ketika
jari-jarinya yang masih mungil mulai bergerak,sang bayi ingin menggenggam
segala sesuatu.Misalnya,mengambil apel atau roti.atau lantaran tak memahami
adanya jarak yang terbentang,Adakalanya ia mengulurkan tangannya untuk
menggapai lampu yang menggantung diatap atau bulan dilangit.Kadang kala pula ia
mengulurkan tangannya ke arah api demi mengambil baranya yang sedang
menyala-yala,Hingga tangannya terbakar,dan ia menangis.Disini,Sang anak
memahami bahwa dirinya tidak bebas mutlak sebagaimana anggapanya.Ya,teryata
kebebasannya terbatas.
Sang bayi akan mengalami proses pertumbuhan dirinya.Ia mulai
bisa berjalan dan melihat ikan berenang di air.Sesuai dengan tabiat alaminya
yang bebas,Ia ingin berenang seperti ikan-ikan itu.Kemudian ia menceburkan diri
kedalam air,Nafasnya terputus-putus dan nyaris tewasKemudian ibunya datang
mengeluarkan sang anak yang hampir kehabisan nafas.Sewaktu wawasanya berkembang
,ia memandang kearah air dan memahami dirinya tidak bebas dan tidak mungkin
berenang seperti ikan.
Sesungguhnya sejak kecil,setiap
menusia menghadapi banyak rintangan dalam setiap langkah yang
ditempuhnya.Setiap hari ia merasakan kebebasanya semakin terbatas ketimbang
Sebelumnya.Ia memahami bahwa segenap keinginannya berbenturan dengan tembok
besi yang tidak bisa dihancurkan.
Sumber http://tableex.blogspot.com
Sekapur sirih situs web blog Tableex
Segal sesuatu mempunyai aturan dan pemainan ikutilah
aturannya jika ingin jadi pemenang jangan malah menentang setiap aturan yang
hanya akan membuat kita jadi pecundang.
jangan lupa tinggalkan komentar apa aza boleh.
Thanks.